Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah dalam transaksi yang tipis. Investor terlihat sangat berhati-hati menjelang libur panjang transaksi pada pekan ini. IHSG sempat bolak-balik ke teritori negatif dan positif.
Pada perdagangan Selasa (24/11/2009), IHSG akhirnya ditutup melemah 9,532 poin (0,39%) ke level 2.471,884. Indeks LQ 45 juga melemah 1,764 poin (0,37%) ke level 488,047.
Pola perdagangan yang tipis tersebut diprediksi akan kembali terulang pada perdagangan Rabu (25/11/2009) ini. IHSG akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan melemah tipis. Saham-saham dari emiten yang akan membagikan dividen akan menjadi pilihan investor untuk saat ini.
Bursa Wall Street tadi malam juga ditutup melemah tipis, setelah pemerintah merevisi angka PDB pada triwulan III-2009 menjadi 2,8% menjadi 3,5%.
Pada perdagangan Kamis (24/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) melemah 17,24 poin (0,16%) ke level 10.433,71. Indeks Standard & Poor's melemah tipis 0,59 poin (0,05%) ke level 1.105,65 dan Nasdaq melemah 6,83 poin (0,31%) ke level 2.169,18.
Bursa Tokyo juga masih lesu. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 19,68 poin (0,21%) ke level 9.381,90.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:
Panin Sekuritas:
Tekanan jual pada saham Grup Bakrie serta anjloknya bursa regional Asia, memberikan sentimen negatif bagi IHSG kemarin. Setelah bergerak fluktuatif akhirnya IHSG ditutup melemah -0,38% pada level 2.471,884. Bursa regional Asia tercatat gagal memanfaatkan momentum naiknya Dow Jones sehari sebelumnya. Kami memperkirakan indeks memang cenderung konsolidasi pada pekan ini. Minimnya sentimen positif membuat indeks sulit untuk rally lebih lanjut.
Disisi lain, kami juga melihat beberapa saham yang akan memberikan deviden interim (PTBA, SMGR, BBRI, BMRI, UNVR) dapat menjadi pilihan untuk jangka pendek/menengah ditengah pasar yang kehilangan arah. Kisaran support-resistance hari ini 2.451-2.485.
Optima Sekuritas:
Meskipun Dow Jones sebelumnya menguat tajam namun melemahnya bursa regional menahan kenaikan indeks sehinggat terkoreksi 9 poin ke level 2.471. Saham BMRI, BUMI, ADRO, dan BBRI menjadi penyumbang terbesar turunnya indeks. Investor asing masih akumulasi sebesar Rp 325 miliar. Uptrend di bursa masih belum berubah dimana level 2.490-2.500 menjadi resistant kuat saat ini sedangkan support di level 2.450.
(qom/qom)
0 comments