Jakarta - Pernyataan kontroversial anggota Fraksi PKS Fachri Hamzah akan dievaluasi dalam rapat evaluasi rutin fraksi. Ketua FPKS Mustafa Kamal lebih menyerahkan pernyataan Fachri kepada mekanisme fraksi, ketimbang menyikapinya secara personal.
"Di fraksi kami ada poksi-poksi masing. Apa yang dilakukan anggota-anggota di bawah poksi akan kita evaluasi. Kita nggak bisa menanggapi satu-satu," kata Mustafa saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/11/2009).
Mengenai surat permintaan klarifikasi yang dilayangkan ICW, Mustafa mengatakan belum menerimanya. Namun, pihaknya berjanji terbuka menerima setiap asprirasi dari masyarakat.
"Apalagi ini dalam bentuk surat yang sifatnya resmi, yang bisa dipertanggungjawabkan. Pasti kita terima," ujar Mustafa sambil mengatakan PKS tetap konsisten mengawal agenda pemberantasan korupsi.
Lebih jauh, terkait kasus ini, FPKS menghargai kewenangan Polri melakukan penahanan. Hanya saja mereka meminta agar Polri bertindak transparan dan profesional.
"Itu kan proses hukum yang sedang berjalan. Kita hormati. Tapi kita harapkan bisa dilakukan secara transparan dan profesional. Saya kira jangan tunda-tunda proses hukum shingga belarut-larut," kata Mustafa.
Pernyataan Fachri di sebuah stasiun TV akhir pekan lalu mengundang reaksi sejumlah pihak. Dia dianggap menyudutkan KPK dengan menilai lembaga antikorupsi itu sering ngawur dan KPK kerap meremehkan peran kepolisian dan kejaksaan.
Bahkan di situs jejaring sosial Facebook muncul grup agar PKS mengganti Fachri. Grup itu bertajuk 'Desak DPP PKS/F-PKS PAW-kan Fahri Hamzah, politikus oportunis pembela koruptor!!!'
Nyaris 1.000 orang menjadi member grup ini. Umumnya mereka menyayangkan sikap politisi PKS itu.
0 comments