Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 123% sampai September 2009 menjadi Rp 1,85 triliun, dari periode yang sama tahun 2008 yang sebesar Rp 832 triliun.

Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan, kenaikan laba bersih ini didorong oleh kenaikan fee based income perseroan sebesar 24%, serta kenaikan perndapatan bunga bersih sebesar 16%.

"Fundamental keuangan BNI tetap terjaga dengan baik, dengan tingkat pencadangan menjadi 110%, dan operasional perusahaan yang semakin efisien," ujar Gatot saat jumpa pers paparan kinerja BNI di Gedung BNI, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (30/11/2009).

Sampai September 2009 BNI mencatat peningkatan pendapatan bunga bersih 16% dari Rp 7,16 triliun menjadi Rp 8,31 triliun pada posisi yang sama di 2008. Kenaikan ini diikuti kenaikan fee based income 24% dari Rp 2,54 triliun pada 9 bulan pertama di 2008 menjadi Rp 3,15 triliun pada 9 bulan pertama di 2009.

Laba sebelum pencadangan BNI juga tercatat naik 31% dari Rp 4,46 triliun menjadi Rp 5,83 triliun. Sampai dengan September 2009, jumlah pencadangan BNI bertambah 7% dari Rp 3,26 triliun pada 9 bulan pertama di 2008, menjadi Rp 3,48 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Rasio kecukupan modal (CAR) BNI naik dari 13,9% menjadi 14,6%. Kucuran kredit juga tumbuh 15% sehingga outstanding kredit kredit BNI sampai September 2009 mencapai Rp 122,12 triliun dari Rp 106,42 triliun sampai September 2008.

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI tercatat naik 14%. Sedangkan NPL gross turun tipis 0,1% dari 6,5% jadi 6,4%. NPL nett naik dari 1,1% menjadi 1,9%.

(dnl/qom)

Posted by deKa i djakarta Monday, November 30, 2009

0 comments

Post a Comment