Gagal bayar Dubai World turut mengguncang Bursa Wall Street. Sempat 'selamat' karena libur Thanksgiving, Wall Street akhirnya merosot tajam karena investor khawatir akan efek domino gagal bayar Dubai World.
Pada perdagangan Jumat (27/11/2009), indeks Dow Jones ditutup merosot 154,48 poin (1,48%) ke level 10.309,92. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 1,72% ke level 1.091,49 dan Nasdaq melemah 1,73% ke level 2.138,44.
Namun angka penutupan perdagangan itu lebih baik karena indeks Dow Jones sempat merosot hingga 200 poin pada awal perdagangan. Perdagangan juga berjalan sangat tipis karena sebagian investor memilih libur di hari kejepit tersebut. Sementara bursa Wall Street juga tutup lebih cepat pada pukul 13.00 waktu setempat.
Sementara kondisi bursa-bursa Eropa sudah membaik setelah mengalami kemerosotan usai Dubai World mengumumkan permintaan penundaan pembayaran utang. Indeks DAX Frankfurt naik 1,27%, CAC 40 Paris naik 1,15%, FTSE 100 London naik 0,99%.
"Permintaan Dubai pada Rabu lalu untuk menunda pembayaran utang telah mengguncang pasar di seluruh dunia dan meningkatkan kekhawatiran bahwa masalah gagal bayar masih akan menghambat pemulihan ekonomi global," ujar Scott Marcouiller dari Wells Fargo Advisors seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/11/2009).
Gagal bayar Dubai World itu juga membuat investor berbondong-bondong memburu dolar AS yang dianggap sebagai tempat yang aman untuk investasi.
Euro melemah ke 1,4959 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,5019 dolar. Sementara dolar AS juga menguat atas yen ke 86,72 yen, dibandingkan sebelumnya di 86,59 yen. Pada perdagangan di Asia, dolar AS sempat merosot ke 84,82 yen, terendah sejak Juli 1995.
"Kekhawatiran yang merebak adalah bahwa (kegagalan bayar) ini akan berubah menjadi gaya gagal bayar Argentina atau mengulangi volatilitas pada kuartal IV-2008 ketika bangkrutnya Lehman Brothers menghempaskan pasar finansial global," ujar Kathy Lien, analis dari Global Futures and Forex.
(qom/qom)
0 comments