Washington - Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menjual emasnya. Setelah kepada India dan Mauritius, IMF kini menjual 10 ton emasnya kepada Sri Lanka senilai US$ 375 juta. Total emas yang telah dijual IMF dalam rangka mencari sumber pendanaan krisis telah mencapai 212 ton.

IMF sebelumnya telah menjual 200 ton emas kepada Bank Sentral India senilai US$ 6,7 miliar pada 19 Oktober. IMF juga menjual 2 ton emasnya kepada Bank Sentral Mauritius senilai US$ 71,7 juta pada 11 November 2009.

"Penjualan emas ini dilakukan dengan menggunakan dasar harga pasar yang biasa dilakukan," jelas IMF dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Kamis (26/11/2009).

IMF saat ini tercatat memiliki 3.217 ton emas, atau berarti terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman. Pada 18 September, Dewan Eksekutif IMF telah menyetujui penjualan 403,3 ton emas atau sekitar seperdelapan dari cadangan emasnya.

Penjualan emas itu dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan IMF pada pendapatan kredit dan untuk meningkatkan pembiayaan kepada negara-negara yang terkena dampak krisis. IMF berjanji menjual emasnya tanpa mengganggu pasar emas.

Sementara kemarin harga emas kembali melonjak ke titik tertingginya akibat kemerosotan dolar AS. Investor memburu logam-logam berharga yang berdenominasi dolar sehingga terlihat murah.

Di London Bullion Market, harga emas mencapai titik tertingginya di 1.190,10 per ounce, sedangkan di pasar New York, harga menembus 1.192 dolar.

Sri Lanka saat ini tercatat memiliki pinjaman senilai US$ 2,7 miliar berjangka 20 bulan. Pinjaman dari IMF dikucurkan pada Juli 2009 lalu setelah cadangan devisa negara tersebut merosot menjadi hanya sekitar US$ 1 miliar setelah pemerintah melakukan serangan akhir guna menghentikan pemberontakan Macan Tamil.

Bank Sentral Sri Lanka pada awal November lalu menyatakan pihaknya telah membeli emas dalam rangka mendiversifikasi cadangan devisanya menyusul gejolak di pasar valas. Namun Bank Sentral Sri Lanka menolak menyebutkan sumber pembelian emasnya dan pada harga berapa.

(qom/dnl)

Posted by deKa i djakarta Thursday, November 26, 2009

0 comments

Post a Comment